Kamis, 16 Oktober 2014

Mah

Kali ini aku bercerita tentang mamah
Yap, seorang perempuan terhebat dalam sejarah hidupku
Satu, dua, tiga, empat, lima .....
Terlalu banyak walau ku hitung pakai alat secanggih apapun
uang, tenaga, usaha..
Apa kabar ia?
Seminggu aku tak jumpa
Sungguh, ia bekerja terlalu keras untukku
Untuk kakak dan adikku
Kupu-kupu tak bisa mengalahkan indah wajah kerutnya
lembut kelopak mawar, tak bisa mengalahkan  lebut tangan kasarnya

Aku punya banyak, sangat banyak harapan ku buat untukknya
Semoga beberapa darinya terkabul
Seperti harapan kurcaci agar Putri-nya hidup kembali
Atau harapan Elsa untuk Anna kembali lagi
Ehm, mungkin juga harapan pembantu untuk menjadi majikan
Tapi, harapan-ku lebih dari itu
Semua ku rangkai sekeping demi sekeping
Sehelai demi sehelai
Semoga ALLAH tahu aku menyimpannya diam-diam dalam buku kisah hidupku
Berbentuk persegi, berwarna merah hati
Ooouuhhh.. Indah sekali kan?

Mah, doa-ku tak pernah terputus untukmu
Dimanapun engkau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar