Ini tentang cerita seorang teman.
Umur kami menginjak angka 2 + 0 .
Bagi wanita usia kami, berbicara tentang pernikahan adalah har wajar, bukan? 😂
Ia tidak lagi merasakan jatuh cinta untuk 3 tahun belakangan ini, bukan tidak cinta pada penciptaNya.. Tetapi ia lupa bagaimana rasanya jantung berdebar ketika di dekat seorang 'lelaki' yang sebayanya..
Apakah masuk akal.. Seseorang tanpa rasa itu?
Namun, belakangan ia mulai merasa sepi.. Kadang ia bertanya 'apa lebih baik mulai menyukai seseorang lagi? ' tapi ia selalu berpikir itu akan menghancurkan semua cita" yang susah payah ia bangun..
Mungkin akan lebih baik.. Ia dicintai dan merasa mencintai bukan?
my pray, hope, and dream
Sabtu, 27 Mei 2017
Kamis, 03 Desember 2015
FROM ME
Aku hanya tak tahu harus bercerita ke siapa lagi setelah pada-Nya. aku hanya ingin seseorang mendengarkanku, tapi ternyata mereka semua sedang sibuk sekarang. aku belakangan ini merasa tertekan, entah karena apa. aku sering merasa kesepian, juga entah karena apa. teman. dulu aku pikir akan sanggup walau tanpa kalian semua, tapi ternyata aku salah. sekarang bahkan aku sedang terombang-ambing mencari diriku sendiri. kalian apa kabar? semoga Ia selalu menitipkan bahagia dibalik semua duka yang kalian alami. aku ingin bercerita banyak saat kalian ada waktu. aku tahu kita tak akan terus bersama, bahkan ketika takdir memaksa kita menghentikan perjuangan kita di dunia-pun, kita akan pergi sendiri. tapi, aku mohon jangan pernah lupakan temanmu yang satu ini yah... yang selalu mengganggu kalian :D
Salam RINDU
C-I-P-O-L
Salam RINDU
C-I-P-O-L
Minggu, 22 November 2015
SAJAK BERSYUKUR
Aku lelah dengan masalah
yah... letih sekali
sekali pergi, seringkali datang
aku bosan
mungkin sudah di titik jenuh tertinggi
tapi apa mau dikata
aku usir, dia tak mau pergi
aku lari.. dia menghampiri
aku bersembunyi.. dia terus mencari
lalu aku harus bagaimana?
MATI??!!!
ahh.. aku rasa itu ide terburuk
Kemudian aku diam
temenung
renungan yang amat lama
lalu berdoa
menangis
seperti layaknya orang" miskin itu sering lakukan
meronta
mengadu nasibnya pada Sang pemilik Hidup
lagi-lagi aku sadar
bahwa hidup bukanlah tentang masalahnya
karena itu sudah jadi bagian dari diri sejak lahir
tapi tentang 'survive'
menerima, bahwa segala sesuatu harus dihadapi
bukan dengan lari
juga bukan dengan meronta tak berarti
atau menangis tersedu berhari-hari
tapi dengan berdiri
menatap pasti..
bukan tak boleh menangis
menangislah.. di atas sajadah sepuas hatimu
tapi jangan lupa
HADAPI!!!
Di-kamar bersama pahlawan-pahlawan cantik--ku
21:23 -DIRA-
yah... letih sekali
sekali pergi, seringkali datang
aku bosan
mungkin sudah di titik jenuh tertinggi
tapi apa mau dikata
aku usir, dia tak mau pergi
aku lari.. dia menghampiri
aku bersembunyi.. dia terus mencari
lalu aku harus bagaimana?
MATI??!!!
ahh.. aku rasa itu ide terburuk
Kemudian aku diam
temenung
renungan yang amat lama
lalu berdoa
menangis
seperti layaknya orang" miskin itu sering lakukan
meronta
mengadu nasibnya pada Sang pemilik Hidup
lagi-lagi aku sadar
bahwa hidup bukanlah tentang masalahnya
karena itu sudah jadi bagian dari diri sejak lahir
tapi tentang 'survive'
menerima, bahwa segala sesuatu harus dihadapi
bukan dengan lari
juga bukan dengan meronta tak berarti
atau menangis tersedu berhari-hari
tapi dengan berdiri
menatap pasti..
bukan tak boleh menangis
menangislah.. di atas sajadah sepuas hatimu
tapi jangan lupa
HADAPI!!!
Di-kamar bersama pahlawan-pahlawan cantik--ku
21:23 -DIRA-
Selasa, 10 November 2015
My Life
Kalo banyak orang bilang hidup adalah perjuangan, aku rasa ini adalah bagian dari perjuanganku..
yah bagaimana tidak, bangun jam 3 pagi, siap -siap berangkat ke kampus, jalan jam setengah 5 pagi..
Lari-larian cuma buat kejar kereta yang jam 5..
Sarapan, belajar, dan tidur lagi dalam kereta, pas udah di stasiun transit.. susah berharap dapat duduk di kereta arah Bogor, berdiri sambil merem melek.
Turun dari kereta masih lari-larian nyari angkot, macet-macetan di antara kepulan asap knalpot Jakarta Selatan yang padat, sampe kampus masih pagi banget, sampe kadang OB belum kelar bersih-bersih
Dosen jelasin kadang bikin ngantuk, tapi harus maksain buka mata lebar-lebar karena duduk paling depan. yaiyalah.. masalahnya gak ada lagi yang mau duduk di depan
Kalo pulang kuliah jam setengah 6.. alamat sampai rumah jam 9, ketika beberapa orang udah asyik sama guling mereka.
dan lagi, kalo pulang jam segitu, dapet pegangan di kereta itu udah berasa dapet hadiah i-phone, yang gak bisa hold on yah siap-siap aja terombang ambing..
Jangan berdiri deket pintu kalo belum berhenti di stasiun tujuan, kalo gak bisa ke lempar ke planet Mars..
Tapi bagaimanapun aku mencintai hidupku
hidup yang ALLAH berikan untukku
aku menyukai setiap kali melihat wajah-wajah lelah orang-orang yang pulang kerja
aku menyukai ketika aku berdiri di stasiun menunggu kereta jurusan--ku tiba
bukankah akan semakin menyakitkan ketika kita tidak menerima sesuatu yang memang seharusnya terjadi?
jadi aku berusaha Jatuh Cinta pada hidupku setiap hari.. setiap saat..
yah bagaimana tidak, bangun jam 3 pagi, siap -siap berangkat ke kampus, jalan jam setengah 5 pagi..
Lari-larian cuma buat kejar kereta yang jam 5..
Sarapan, belajar, dan tidur lagi dalam kereta, pas udah di stasiun transit.. susah berharap dapat duduk di kereta arah Bogor, berdiri sambil merem melek.
Turun dari kereta masih lari-larian nyari angkot, macet-macetan di antara kepulan asap knalpot Jakarta Selatan yang padat, sampe kampus masih pagi banget, sampe kadang OB belum kelar bersih-bersih
Dosen jelasin kadang bikin ngantuk, tapi harus maksain buka mata lebar-lebar karena duduk paling depan. yaiyalah.. masalahnya gak ada lagi yang mau duduk di depan
Kalo pulang kuliah jam setengah 6.. alamat sampai rumah jam 9, ketika beberapa orang udah asyik sama guling mereka.
dan lagi, kalo pulang jam segitu, dapet pegangan di kereta itu udah berasa dapet hadiah i-phone, yang gak bisa hold on yah siap-siap aja terombang ambing..
Jangan berdiri deket pintu kalo belum berhenti di stasiun tujuan, kalo gak bisa ke lempar ke planet Mars..
Tapi bagaimanapun aku mencintai hidupku
hidup yang ALLAH berikan untukku
aku menyukai setiap kali melihat wajah-wajah lelah orang-orang yang pulang kerja
aku menyukai ketika aku berdiri di stasiun menunggu kereta jurusan--ku tiba
bukankah akan semakin menyakitkan ketika kita tidak menerima sesuatu yang memang seharusnya terjadi?
jadi aku berusaha Jatuh Cinta pada hidupku setiap hari.. setiap saat..
Sabtu, 31 Oktober 2015
To Night
Hai....
aku bermimpi tentang dikau taadi malam
bahkan dua hari yang lalu
ahh.. indah atau tidak mimpi itu
tapi aku mendadak merindukanmu
bagaimana Jogja?
Indah bukan?
aku ingin kesana, melihat negeriku jauh di luar jendela kamarku
aku ingin melihat dunia, bukan hanya dari tulisan
tapi juga berjalan dengan kakiku
bersamamu...
when I meet you, please remaind me ??!?
aku bermimpi tentang dikau taadi malam
bahkan dua hari yang lalu
ahh.. indah atau tidak mimpi itu
tapi aku mendadak merindukanmu
bagaimana Jogja?
Indah bukan?
aku ingin kesana, melihat negeriku jauh di luar jendela kamarku
aku ingin melihat dunia, bukan hanya dari tulisan
tapi juga berjalan dengan kakiku
bersamamu...
when I meet you, please remaind me ??!?
Selasa, 20 Oktober 2015
Roura dan Edelweis
Dahulu kala hidup seorang peri cantik yang bernama Roura. Ia tinggal disebuah disebuah desa yang indah dengan ribuan peri lainnya, desa Faltar namanya. di desa itu terdapat lebih dari 250 peri yang tinggal. Desa itu indah sekali, tepat berada di kaki bukit, dengan sungai berair jernih mengelilingi desa. Tapi sayang, Roura yang malang, sayap indah yang dimilikinya patah dan rusak akibat kecelakaan yang menimpanya. Pada malam perayaan ulang tahun ketua peri, ia membawa semangkut besar sup ke meja hidangan, namun saat melewati altar seorang peri lain menabraknya hingga ia terjatuh ke ranting pohon, ketika mencoba bangkit tanpa ia sadari sayap indahnya tersangkut diranting yang mengering hingga akhirnya robek dan rusak.
Setelah semua peri mengetahui bahwa Roura tak lagi bisa terbang, ia pun diusir dari Faltar. Ia hidup sendirian di tengah hutan Vonvon yang lembab dan gelap. dalam hening ia menangis berlinang airmata. "mengapa ini harus terjadi padaku?, apa yang harus aku lakukan sekarang?." Ia terus mencari cara agar keluar dari penderitaannya. hingga pada suata malam yang dingin dan gelap ia mendengar suara deru napas kuda. "Oh, darimana asal suara ini?, bukankah ini seperti suara kuda yang sering dijadikan tunggangan oleh bangsa manusia?" ia dengan sangat hati-hati berjalan di antara semak belukar beerusaha menenukan sumber suara. Ia pun tersentak saat melihat seorang manusia tempan menunggang di atasnya.
"Siapa gerangan lelaki itu, untuk apa ia masuk kedalam hutan di tengah malam? dan mengapa ada darah di lengannya?." seketika juga tanpa disadari Roura berlari menuju lelaki asing itu, namun karena tubuhnya yang kecil lelaki asing tersebut tidak menyadari keberadaan Roura. Lelaki itu turun dari kudanya, meringis kesakitan karena luka di lengannya, dan berjalan tergontai melewati Roura yang masih berusaha memanggilnya.
To Be Continue
Setelah semua peri mengetahui bahwa Roura tak lagi bisa terbang, ia pun diusir dari Faltar. Ia hidup sendirian di tengah hutan Vonvon yang lembab dan gelap. dalam hening ia menangis berlinang airmata. "mengapa ini harus terjadi padaku?, apa yang harus aku lakukan sekarang?." Ia terus mencari cara agar keluar dari penderitaannya. hingga pada suata malam yang dingin dan gelap ia mendengar suara deru napas kuda. "Oh, darimana asal suara ini?, bukankah ini seperti suara kuda yang sering dijadikan tunggangan oleh bangsa manusia?" ia dengan sangat hati-hati berjalan di antara semak belukar beerusaha menenukan sumber suara. Ia pun tersentak saat melihat seorang manusia tempan menunggang di atasnya.
"Siapa gerangan lelaki itu, untuk apa ia masuk kedalam hutan di tengah malam? dan mengapa ada darah di lengannya?." seketika juga tanpa disadari Roura berlari menuju lelaki asing itu, namun karena tubuhnya yang kecil lelaki asing tersebut tidak menyadari keberadaan Roura. Lelaki itu turun dari kudanya, meringis kesakitan karena luka di lengannya, dan berjalan tergontai melewati Roura yang masih berusaha memanggilnya.
To Be Continue
Kamis, 02 Juli 2015
Saya
Ramadhan selalu menyimpan indahnya sendiri, berkah yg bertebaran sering tak disadari..
Aku masih sibuk mematut diri, berkaca.. semoga diri masih diberi pengampunan atas salah dan keliru yg sering diingkari
Semoga sehatbselalu menyertai
Agar lailatul qadr dapatbkuraih
Aku masih sibuk mematut diri, berkaca.. semoga diri masih diberi pengampunan atas salah dan keliru yg sering diingkari
Semoga sehatbselalu menyertai
Agar lailatul qadr dapatbkuraih
Langganan:
Komentar (Atom)